Gunung Pulosari adalah gunung berapi di Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang, Banten, Indonesia. Walaupun tidak ada data letusan yang pernah terjadi, tapi terdapat aktivitas fumarol yang terjadi di dinding kaldera dengan kedalaman 300 meter.
Gunung pulosari menyuguhkan keindahan alam berupa hutan, air terjun, kawah serta puncak gunung yang sangat indah. Pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan disekitar track pendakian. Titik awal pendakian di mulai dari desa cilentung sekitar 2 – 3 jam perjalanan. Di waktu-waktu tertentu seperti liburan gunung pulosari banyak dikunjungi para pendaki baik dari Kabupaten Pandeglang atau pun luar Kabupaten Pandeglang.
Menurut Sajarah Banten, sesampai di Banten Girang, Sunan Gunung Jati dan puteranya, Hasanuddin, mengunjungi Gunung Pulosari yang saat itu merupakan tempat kramat bagi kerajaan. Di sana, Gunung Jati menjadi pemimpin agama masyarakat setempat, yang masuk Islam. Baru setelah itu Gunung Jati menaklukkan Banteng Girang secara militer. Kemudian dia menjadi raja dengan restu raja Demak. Dengan kata lain, Gunung Jati bukan mendirikan kerajaan baru, tapi merebut tahta dari kerajaan yang sudah ada, yaitu Banten Girang.
Di Museum Nasional Indonesia di Jakarta terdapat sejumlah arca yang disebut "arca Caringin" karena pernah menjadi hiasan kebun asisten-resisten Belanda di tempat tersebut. Arca tersebut dilaporkan ditemukan di Cipanas, dekat kawah Gunung Pulosari, dan terdiri dari satu dasar patung dan 5 arca berupa Shiwa Mahadewa, Durga, Batara Guru, Ganesha dan Brahma. Coraknya mirip corak patung Jawa Tengah dari awal abad ke-10.
Diperkirakan Gunung Pulosari adalah tempat kramat Kerajaan Sunda, yang pernah ada antara tahun 932 dan 1030 di bagian utara Provinsi Banten sekarang.
Sumber: http://disbudpar.pandeglangkab.go.id
0 komentar:
Posting Komentar