Tampilkan postingan dengan label berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label berita. Tampilkan semua postingan

Senin, 23 Maret 2015

Pembuat Logo Pemkab Pandeglang Layak Diapresiasi

Ketua Forum  Komunikasi Lembaga Swadaya Masyarakat Pandeglang, Aap Aptadi meminta pemerintah daerah agar memberikan apresiasi kepada tokoh perintis dan pembuat logo Kabupaten Pandeglang.

Logo pemerintah daerah terdiri dari lambang laut, padi, kapas dan badak bercula satu menjadi bagian dari icont Pandeglang. Logo tersebut juga bagian dari kekayaan budaya dan karakter kehidupan masyarakat.

“Saya melihat pemerintah seperti melupakan sejarah soal logo pemerintah daerah. Buktinya, setiap hari jadi Kabupaten Pandeglang tidak pernah ada penghargaan kepada tokoh yang merancang, merintis dan membuat logo Pemkab,” kata Aap kepada Kabar Banten,  Minggu (8/3/2015)  menyikapi soal pentingnya menghargai tokoh yang sudah membuat karya berupa logo pemerintah daerah.

Aap mengaku ingat ada sejumlah saksi warga Pandeglang yang mengetahui tokoh pembuat logo pemerintah. Sejumlah saksi tersebut antara lain Askar Priayi  pensiunan dinas pertaanian, warga Kebon Cau, Pandeglang.  Kujen Mustopa, pensiunan kepala sekolah,  warga Cadasari, dan Idi Saipudin, pensiunan guru sekolah teknik warga Pandeglang.

Aap berharap nama-nama tokoh yang merancang sampai terbentuknya logo pemerintah bisa diklarifikasi kepada para saksi. Bentuk penghargaan dan apresiasi tersebut sangat penting, sebab mereka bisa dikategorikan sebagai bapak pembangunan daerah.

Sumber: http://kabar-banten.com

Mahasiswa Sosialisasikan UMKM dan Koperasi

 Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bina Bangsa Serang mengadakan sosialisasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Koperasi, di Kelurahan/Kec/Kab. Pandeglang.

Sosialisasi ini merupakan program kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) kelompok 7 yang diketuai Drnar dengan Dosen Pembimbing Yayan Mulyanto. Sosialisasi ini mendatangkan narasumber dari Dinas Koperasi Perindsudtrian dan Perdagangan Kab. Pandeglang yang diwakili Kasi Pemberdayaan Koperasi Rafiudin, dan Ahli Manajemen Dr. Ade Jaya Sutisna, serta Lurah Pandeglang Rd. Efi Saepudin.

Kasi Pemberdayaan Koperasi Rafiudin berharap Sosialisasi tidak hanya satu kali, tetapi bisa berlanjut. Salah satu contoh yang sudah ada di antaranya kelompok Gema Seri yatitu Gerakan Menabung Seribu Sehari.

Sedangakan Ade Jaya Sutisna berharap dengan adanya sosialisasi UKM dan koperasi yang dilakukan Kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) STIE Bina Bangsa para akademisi termasuk mahasiswa bisa memberikan kontribusi terhadap peningkatan perkonomian warga. Hal itu sejalan dengan program pemerintah di mana telah digulirkan akan tetapai banyak yang belum tahu. Dan yang paling penting bisa mengubah pola pikir masyarakat yang dulu hanya mendapat bantuan.

Lurah Pandeglang Rd. Efi Saepudin, adanya Sosialisasi UMKM dan Koperasi yang diadakan oleh mahasiswa KKM STIE Bina Bangsa menyambut baik dan merasa senang, mengingat program UMKM dan Koperasi ini merupakan program pemerintah yang mesti diberikan pemahaman kepada masyarakat.

Sumber: http://kabar-banten.com

Infrastruktur Pandeglang Dikucuri Rp 250 Miliar

PANDEGLANG,. Sekretaris Komisi IV DPRD Pandeglang, Toni Mukson, mengatakan Pandeglang mendapatkan kucuran dana Rp 250 miliar dari APBD Banten untuk pembangunan jalan Saketi, Banjarsari hingga Malingping.

“Dari delapan kabupaten/ kota se-Banten, Pandeglang cukup terbesar mendapatkan bantuan infrastruktur dari APBD Provinsi, termasuk bantuan pembangunan reguler atau rutin dari provinsi,” kata Toni Mukson, Selasa (10/3/2015).

Ia menyatakan, Kabupaten Pandeglang juga mendapatkan bantuan anggaran dari APBN cukup besar tahun ini. Bantuan tersebut untuk pembangunan jalan di wilayah Banten selatan, antara lain jalan Pandeglang selatan.

Bantuan lebih dari Rp 600 miliar itu berasal dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dana sebesar itu untuk membiayai sejumlah proyek yang tersebar di sejumlah titik mulai dari jalur Labuan, Torogong, Bayah sampai Cibareno, Kabupaten Lebak.

Sementara untuk bantuan pembangunan reguler dari APBD Provinsi meliputi pembangunan ruas jalan Ciatel sepanjang 1,1 kilometer. Kemudian, pembangunan jalan Mengger-Manlawangi, Tanjung Lesung- Sumur

Sumber: http://kabar-banten.com

Sabtu, 21 Maret 2015

Pesona Rampak Bedug dan Tari Silat Khas Pandeglang Memperkenalkan Seni Budaya Melalui ISPC 2013


Di Sub Camp Kampung Domba setiap hari mereka peserta International Scout Peace Camp (ISPC) berkesempatan untuk mempelajari Rampak Bedug dan Silat, yang merupakan kesenian khas Pandeglang. Semua peserta ISPC tampak sangat bersemangat mengikuti setiap tahap yang diajarkan oleh Sanggar Siliwangi Macan Tutul.

Rampak Bedug merupakan salah satu kesenian khas Pandeglang yang biasa ditampilkan pada acara penyambutan atau acara adat Islami. Bedug yang digunakan dalam Rampak Bedug terbuat dari kulit kerbau dan kayu kelapa. Penampilan Rampak Bedug bisa dikolaborasikan dengan solawat badar atau juga tari-tarian.

Menurut Pemimpin Sanggar Siliwangi Macan Tutul, Thobriansyah, zaman dahulu Rampak Bedug hanya ditampilkan sekali dalam setahun, yaitu saat bulan ramadhan. Konon katanya, masyarakat Pandeglang pada zaman dulu sering ngadu bedug antar kampung, namun hal ini hanya membawa kericuhan saja antar mereka karena sering kali berakhir dengan pertengkaran.

Kemudian seorang seniman berinisiatif untuk melestarikan tradisi nabuh bedug ini sebagai kesenian khas Pandeglang. Mulai saat itu lah, banyak kolaborasi yang terjadi dalam Rampak Bedug, ujar Thobriansyah.

Terdapat sekitar 5 bedug yang digunakan untuk melatih para peserta. Semua bedug ditabuh secara bersamaan, sehingga mengeluarkan suara yang sangat meriah. Cara menabuhnya pun disertai dengan gerakan-gerakan yang mirip dengan Tari Silat. Nah, apa itu Tari Silat?

Tari Silat juga merupakan salah satu kesenian khas Pandeglang, yang juga diajarkan kepada para peserta ISPC. Peserta ISPC berkesempatan untuk mempelajari tiga jurus Tari Silat; Tepak Dua (terdiri dari delapan gerakan), Tepak Tiga (terdiri dari empat gerakan), dan Padundung (terdiri dari enam belas gerakan).

Jumri Al-Parizi, salah satu pelatih Tari Silat, berkata “Asik. Seneng banget. Semua bisa nangkep gerakan dengan cepat”, ketika ditanyakan kesannya setelah mengajarkan Tari Silat. Pelatih yang telah mempelajari Tari Silat sejak di bangku Sekolah Dasar menunjukkan rasa bangga dan senangnya bisa bergabung dengan para peserta mengajarkan Tari Silat, sebagai salah satu bentuk pelestarian kebudayaan Pandeglang.

“Kepada para peserta yang sudah saya ajarkan Tari Silat, mohon gerakkannya terus diingat, diamalkan. Walaupun hanya sedikit, tapi itu merupakan kenang-kenangan dari saya”, begitulah pesannya kepada para peserta ISPC.

Apakah para peserta ISPC di sub-camp Kampung Domba masih mengingat apa yang telah mereka pelajari? Mari kita saksikan penampilan mereka pada malam hari ini dalam acara Cultural Performances from Sub-camp.

Sumber: http://disbudpar.pandeglangkab.go.id

Jumat, 20 Maret 2015

Curhat Nelayan Pandeglang pada Jokowi


Dari lokasi proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, Presiden Jokowi menuju Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Panimbang.

Di sana, dia mendengarkan keluhan dari masyarakat. Khususnya soal perolehan ikan dan mahalnya biaya melaut para nelayan. Seperti yang diungkapkan seorang nelayan, Cali kepada Jokowi.

"Selama ini nelayan Panimbang nggak bisa berkembang secara ekonomi, soalnya semua fasilitas melaut diharuskan menyewa. Tidak ada yang tidak menyewa, semuanya menyewa," kata Cali (50) di TPI Panimbang, Pandeglang, Banten, Senin (23/2/2015).

Menurut dia, mulai dari perahu hingga waring (jaring) yang digunakan untuk mereka melaut harus didapatkan dari menyewa di langgan (pemilik fasilitas melaut). Ditambah, biaya solar juga harus ditanggung sendiri oleh para nelayan.

"Jika lagi beruntung kita dapat Rp 3 juta atau hanya Rp 2 juta, dan itu pun kalau kita bawa pulang paling hanya Rp 150 ribu-200 ribu saja," ujar Cali.

Kelihan juga datang dari nelayan lain, Rosadi (25). Dia mengaku, belum pernah ada bantuan yang datang dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang.

"Saya harap sih ada bantuan drum juga buat buat bagan apung, karena selama ini bagan apung juga kita nyewa," ucap Rosadi.

Para nelayan ini sangat berharap bantuan dari pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Jokowi yang berencana akan memperkuat industri maritimnya. "Sejak 35 tahun saya melaut belum pernah sekalipun didatangi Presiden," ujar Rosadi.

Lalu apa kata Jokowi?  Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berjanji memberikan bantuan bagi nelayan kecil. Bantuan tersebut berupa permodalan dan alat tangkap yang berguna untuk meringankan biaya melaut bagi nelayan kecil.

"Nanti biar Bu Susi (Menteri Kelautan dan Perikanan) aja yang ke sini. Biar bisa menjelaskan kepada seluruh nelayan. Tadi lupa, nggak saya ajak. Yang tadi ikan asin, sudah dibantu Rp 30 juta. Saya bantu (nelayan) Rp 50 juta supaya semua dengar," ucap Jokowi.

"Saya kirim bantuannya lewat Bu Susi, untuk bantuan jaring dan lain-lain saya kasih ke ketuanya (nelayan)."

Pada akhir blusukannya, Jokowi tak lupa membagikan buku tulis kepada para pelajar di sana. Dia juga membagikan beras 5 kilogram kepada nelayan. (Ndy/Yus)

Sumber: http://news.liputan6.com

Penderita Tumor Butuh Uluran Tangan

MALANG nian nasib Ny. Tumini (40), warga Kampung Cibintarok, Blok Masjid Agung RI, RT 03 RW 03, Desa Pangkalan, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang. Selama bertahun-tahun ia mederita tumor di perutnya.

Pernah dioperasi namun penyakitnya kembali kambuh bahkan makin membesar. Karena keterbatasan biaya saat ini ia hanya diobati obat warung, Tumini hanya bisa terbaring le­mah di rumahnya. Tidak jarang hanya untuk se­kadar makan sebagai pe­nyam­bung hidup sehari-hari ia hanya mengandalkan belas kasihan dari tetangga.

Salah seorang tetangga Tumini, Ocha mengatakan, Tumini pernah menjalani pengobatan bahkan hingga menjalani operasi di tahun 2014. Akan tetapi penyakitnya kambuh lagi di awal tahun 2015 dan pihaknya berharap dari pemerintah daerah agar mau mengurkan tangannya untuk membantu Tumini yang sedang kesusahan.

“Tahun kemarin (2014) Ibu Tumini pernah dioperasi di Rumah Sakit Serang. Namun awal tahun ini tumornya tumbuh lagi bahkan makin membesar. Jangankan untuk oprasi untuk makan saja Ibu Tumini kesusahan,” ujar Ocha Kepada Kabar Banten, Rabu (11/03/2015) Kemarin.
Ia menjelaskan, saat ini Tumini hanya terbaring lemas sendirian di rumahnya karena ia sudah tidak memiliki suami yang menafkkahi dirinya. Sebenarnya ia memiliki satu anak laki-laki, sedang bekerja di Jakarta dan jarang pulang, sehingga yang merawat Tumini tetangga terdekat.

“Di rumahnya sendirian, kasian. Gak punya suami. Ada anaknya juga lagi kerja di Jakarta. Kalo makan, paling ada tetangga yang kasian suka ngasih makanan seadanya,” tambahnya.
Diketahui, Tumini su­dah tercatat sebagai peme­gang kartu Jamkes­mas. Namun ketika akan dipakai untuk berobat, menurut Ocha, tidak bisa digunakan atau ditolak oleh pihak klinik dan rumah sakit tanpa alasan yang jelas. Kini Tumini hanya terbaring sambil meratapi nasibnya.(Jajat Permana/KB)***


sumber: http://kabar-banten.com

Bupati Pandeglang Resmikan Tiga Puskesmas

           Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi meresmikan tiga UPT Puskesmas yakni UPT Puskesmas Perdana Mekarsari, Puskesmas Angsana, dan Puskesmas Carita, Rabu(18/03).
Dalam sambutan pembukaanya Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi mengatakan bahwa pembangunan fasilitas kesehatan bukan hanya tanggung jawab Pemerintah Deerah melainkan tanggung jawab kita semua “kita patut mensyukuri bahwa pembangunan UPT puskesmas ini dpat berjalan dengajn lancar, lain hal, saya meminta untuk  Sumber Daya Manusia bekerja penuh hati, tidak boleh setengah-setengah ,apakah artinya bila bangunan puskesmas ini bagus dan kokoh jika sumber daya manusianya tidak memungkinkan, kita harus membekali diri dengan akhlak yang mulia dan etos kerja yang baik, layani pasien dengan baik siapapun mereka” tegasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Deden Kuswan menjelaskan bahwa kami bukan hanya membangun UPT Puskesmas saja melainkan Merehabilitasi Puskesmas, Poskesdes, Rumah Dinas Para Dokter, dan di 2016 kami akan terus membangun fasilitas kesehatan , kareana jika fasilitas kesehatan memadahi, pelayan kesehatan pun akan semakin mantap “dengan meninmgkatkan kinerja kita semua pelayanan kesehatan akan lancar , mudah-mudahan tidak ada lagi keluhan keluhan oleh pasien dikarenakan pelayanan kita kurang bagus” jelasnya.
Hadir dalam acara ini Anggota DPRD komisi IV Kabupaten Pandeglang, Asisten Daerah bidang Ekonomi dan Pembangunan Iskandar, Camat Angsana ,Camat Carita, Camat Sukaresmi dan para Kepala UPT Puskesmas se-Kabupaten Pandeglang.

Sumber: http://www.pandeglangkab.go.id
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com